Visioner.id, Takalar Sulsel – Sangat disayangkan amanah yang diberikan untuk memimpin suatu Desa yang notabene kita semua mengharapkan memberikan sesuatu yang terbaik dan mampu dirasakan tanpa terkecuali. “Saya sebagai pemuda merasa dibodohi dengan pembangunan rumah singgah yang tak sesuai dengan kenyataan di lapangan“.
Begitulah ungkapan kekecewaan dari pemuda Soreang Kab. Takalar yakni Syahrir salah satu Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar yang tengah menempuh pendidikan srata satu pada jurusan Ekonomi Pembangunan.
Dikatakan pemuda Soreang ini bahwa kita semua pasti sadar bahwa kita patut menduga pembangunan rumah singgah dengan ukuran 3×5 meter artinya dengan luas bangun 15m2 itu menggabiskan anggaran rencana biaya yakni Rp60.720.000. Kata Riri sapaan akrapnya.
Lanjutnya, ini tentu tidak masuk dalam akal sehat kita sebagai manusia yang punya pikiran, apa lagi kita hitung tiap volume kebutuhan material saya fikir harga pulan juta tersebut tidak pantas untuk ukuran rumah singga seperti itu. Dan ini kami meminta agar aparatur hukum serta pemerintah terkait untuk mengusut tuntas persoalan ini. Tambahnya.
Foto: Rumah Singgah Tahun 2019 yang dibangun Pemdes Soreang
“Jangan-jangan ini kita bisa menduga terjadi sebuah KKN, hal ini tak boleh terjadi, apa lagi ditingkat pemerintah Desa yang notabene harus memberikan contoh kepada masyarakarat Desa“. Tegas Syahrir saaat diwawancarai pada hari Senin, (1/07/2020) tadi siang.
Syahri mengharapkan agar kita semua masyarakat Soreang agar kita pertanyakan ini persoalan kepada pihak yang terlibat. Tutupnya. (Tm).