Kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla hingga saat ini tidak ada yang pro rakyat. “Sampai sekarang belum. Walaupun ada nawacita, ada. Tapi itu belum berjalan, itu baru cita-cita yang masih menggantung di awan tinggi,” kata Buya Syafii Ma’arif seperti dikutip dari laman Metro. Buya menegaskan kebijakan Jokowi tidak pro rakyat.
Tokoh senior dari ormas Islam Muhammadiyah ini menyayangkan setiap kebijakan yang dibuat Presiden Jokowi tidak berorientasi pada kepentingan rakyat banyak. Secara politik, menurut tokoh dari Sumatera Barat ini, Jokowi masih tersandera dengan berbagai kepentingan-kepentingan partai politik. Padahal, sebagai seorang presiden, Buya menegaskan Jokowi haruslah mengedepankan kepentingan rakyat Indonesia.
Kebijakan Jokowi Tidak Pro Rakyat
Buya mengimbau Jokowi agar menjadi pemimpin yang tegas dan tidak terikat pada kepentingan politik apa pun. “Walaupun dia diusung oleh partai politik. Tapi sekali dia jadi presiden, dia harus pro rakyat. Bukan presiden partai,” tegas Buya. Sosok pemikir ini juga dipercaya memberikan nasehat dan masukan pada Presiden Jokowi. Komentar pedas dan kritik yang disampaikan Buya pada pemerintahan Kabinet Kerja merupakan bukti tokoh senior ini merupakah seorang negarawan sejati. Buya Syafii bisa memilah dan memilih serta tidak menggunakan kaca mata kuda dalam memandang perkembangan situasi nasional akhir-akhir ini.
“Kalau mau Jokowi harus lebih tegas. Tidak seperti sekarang ini. Dan tidak boleh disandera oleh partai politik,” tutur Buya lagi. Presiden meski diusung oleh partai politik, tapi ketika berhasil menduduki posisi sebagai orang nomor satu di republik ini, ia harus menjadi sosok independen yang berpegang teguh pada nasib dan kepentingan rakyat untuk hidup layak sejahtera.
Buya ingin nawacita yang selama ini digembar-gemborkan diwujudkan segera. Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat banyak sebagai wujud realisasi nawacita.