JAKARTA – Gerakan Peduli Hukum Indonesia (GPHI) berencana akan sambangi kantor Mabes Polri dan istana negara Republik Indonesia pada Senin 27/05/2019 besok.
Ali koordinator aksi saat di hubungi menyatakan bahwa mereka akan mendatangi Mabes Polri dan Istana Negara RI sebagai bentuk kritik atas gagalnya Polri dan Polda metro jaya dalam mengamankan aksi pada 21-22 di depan kantor Bawaslu pekan lalu.
“Ya pak Tito Karnavian dan Kapolda harus bertanggungjawab atas semua peristiwa HAM yang terjadi di aksi 21 – 22 Mei yang lalu” Papar Ali kepada Wartawan, Sabtu, (25/5/2019)
Selain itu, Ali menambahkan bahwa aksi kriminalisasi kepada masyarakat seolah Polri kehilangan solusi untuk meredam masa hingga harus dengan penembakan dan menelan korban jiwa.
“Pak presiden harus sikapi masalah ini dengan serius, agar tidak terjadi lagi di masa pemilu yang akan datang. Harus korban jiwa seperti pemilu saat ini”Terangnya
Demi penegakan HAM di negeri kita ini, pak Kapolri harus di copot dari jabatannya. Tegasnya
Pun pihaknya menghimbau jajaran kepolisian untuk seolah tidak punya beban HAM dan demokrasi gagal.
“kalau sampai korban berjatuhan seperti saat ini, menunjukkan polri gagal dalam upaya pencegahan kegiatan masyarakat baik juga bersifat aksi unjuk rasa dalam menegak keadilan” Pungkasnya
Selain presiden mereka juga mendesak Komnas HAM untuk segera memanggil Kapolri dan Kapolda untuk mempertanggungjawabkan Peristiwa kemanusiaan pada aksi di Bawaslu RI.
Seret Kapolri dan Kapolda dalam depan HAM. Kapolri dan Kapolda gagal dalam penanganan pemilu 2019 hingga harus berjatuhan korban jiwa.
Semoga, pemilu 2019 ini tidak menjadi pilu untuk masa demokrasi kedepannya. Tutup dia