Kebakaran yang terjadi dibandara Soekarno-Hatta kemaren pagi (5/7) membuat jadwal penerbangan mengalami kekacauan. bukan hanya itu, banyak penumpang yang terlantar karena beberpa makapai penerbangan memundurkan jadwal pemberangkatanya.
Akibat kebakaran tersebut Koordinator Geram BUMN, Andianto, mengatakan kebutuhan Listrik Bandara Tua yang ada di bandara Soekarno Hatta yang hingga kini belum pernah melakukan penambahan daya, bahkan terakhir dilakukan pada tahun 84. Namun, sejalan dengan keinginan melakukan penambahan justru kejanggalan menyelimuti proyek pengadaan tersebut.
“Akibatnya, blackout listrik bandara bisa berdampak pada aliran listrik putus total dan kebakaran. Kemudian, hubungan antara pihak bandara dan pesawat yang akan mendarat dan akan terbang terputus,” ujarnya di Jakarta, senin (6/7).
Menjadi berbahaya, kata Andianto, akan mengancam keselamatan penerbangan, terutama nyawa penumpang karena jaringan listrik bandara kurang memadai, Listrik Bandara Tua nantinya antara pesawat satu dan lainnya bisa saling bertabrakan dan hangus terbakar.
Sebelumnya, Ketua Komisi VI Ahmad Hafisz Tohir mengungkapkan pentingnya pengembangan kapasitas dan jaringan listrik bandara Soekarno-Hatta. Keberadaan proyek tersebut memang harus ditingkatkan.
“Komisi VI setuju dalam rangka mengamankan airport yang punya securty tinggi dan bahaya jika black out sering terjadi,” ujarnya melalui pesan singkat.
Sementara anggota Komisi VI lainnya, Lili Asdjudiredja yang menyatakan, PT Angkasa Pura harus memperhatikan kualitas pemenang tender agar tidak terjadi kesalahan penunjukan. Karena ini menyangkut keselamatan banyak orang yang menggunakan transportasi udara (pesawat terbang-red).
Sebagai informasi, Asap pekat dan tebal berembus Terminal 2F, asap tersebut berasal dari Kebakaran terjadi Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta.sap tebal mulai terlihat dan dirasakan sejak Minggu (5/7/2015) pukul 05.30 pagi.
( Baca : Dirut Angkasa Pura II Dilaporkan Ke KPK Oleh Geram BUMN )