Visioner.id Jakarta- Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM), Yasonna H Laoly dituding ceroboh karena ngotot dan terburu-buru memulihkan status WNI mantan menteri Arcandra Tahar. Yasonna telah bertindak seolah-olah menjadi bagian tim sukses Arcandra untuk masuk kabinet lagi.
“Upaya Menkumham ini pilih kasih terhadap warga negara, terlalu menginstimewakan Arcandra. Ini langkah yang sangat ceroboh,” kata Direktur Eksekutif Institut Garuda Nusantara Romadhon Jasn di Jakarta, Minggu (11/7/2016).
Menurut Romadhon, langkah yang diambil oleh Menkumham ini adalah preseden buruk bagi sejarah pendidikan moral Pancasila, apalagi ada kesan menteri Yasonna bekerjasama dan mendorong Arcandra masuk lagi menjadi Menteri ESDM.
“Upaya pilih kasih yang dilakukan Menteri asal PDIP itu tidak tepat karena banyak permohonan kasus yang sama tetapi memakan waktu yang samgat lama. Kenapa soal Archandra memilki keistimewaan,” kata Romadhon.
Buat apa membela orang yang tidak jujur dan diragukan nasionalismenya mendapat tempat yang istimewa di negara ini. Orang pintar di negara ini pun banyak, dan saat ini kita membutuhkan pejabat yang jujur, cinta tanah air, dan cinta rakyatnya.
Romadhon tidak yakin Presiden Jokowi diberi laporan soal ini, karena sepengetahuannya, Jokowi pun tidak suka dengan kewarganegaraan ganda.
“Jokowi taat dengan UU. Buktinya, begitu tahu Arcandra juga berkewarganegaraan Amerika Serikat, Jokowi langsung memberhentikan Arcandra,” kata Romadhon.
Menurut Romadhon, meskipun para menteri melakukan manuver yang cenderung melanggar hukum atau melanggar UU, namun Jokowi tidak akan melakukan blunder yang sama.
“Jokowi lebih memiliki integritas dibandingkan para pembantunya. Tidak mungkin beliau melalukan pelanggaran terhadap UU. Presiden tahu, tidak mungkin dirinya mau didorong-dorong mengangkat menteri yang tidak memiliki integritas dalam hal nasionalismenya,” kata Romadhon.
Sementara itu Jerry Lumelle mengatakan semua pihak termasuk Presiden Jokowi tentu harus menaati Undang-Undang. Begitu juga menteri terkait seperti Menkumham Yasonna dan Menko Kemaritiman Luhut.
Romadhon bahkan mengatakan, dengan diperolehnya kewarganegaraan Indonesia dengan super cepat oleh Arcandra, hal ini pun bisa menjadi fakta bahwa pasal integritas telah ternoda. Dan masalah ini akan dicatat oleh rakyat seumur hidup.
“Semangat yang diusung oleh pemerintahan Jokowi kan masalah integritas. Sebaiknya kita tunggu respon Jokowi, tidak mungkin beliau mempertaruhkan integritasnya sendiri untuk orang yang tidak jujur dan diragukan nasionalismenya,” kata aktivis itu. (Vis/Jo)