Setelah kemarin Teguh Juwarno yang mendesak sesegera mungkin dilakukan reshuffle Kabinet Kerja Jokowi, kali ini giliran Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan langsung yang menginginkan secepatnya dilakukan rotasi dan pergantian menteri-menteri di bawah pimpinan Jokowi-Jusuf Kalla.
“Menurut saya yang paling penting reshuffle itu agar kepercayaan publik pulih. Itu saja intinya,” kata bang Zul (sapaan akrab Zulkifli Hasan), Selasa (11/8). Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan di masa pemerintahan SBY-Boediono ini, kepercayaan masyarakat semakin hari semakin melemah pada kinerja Kabinet Kerja.
Saat ini menurut bang Zul, merupakan waktu yang tepat untuk melakukan reshuffle Kabinet Kerja, karena sudah hampir satu tahun sejak Jokowi memulai bekerja sebagai kepala negara, tapi belum menunjukkan hasil yang baik. “Kalau presiden reshuffle, haknya, kapan pun, ya. Hari ini atau setelah 17 Agustus-an terserah saja,” tegas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) ini.
Reshuffle Kabinet Kerja
Bang Zul sendiri mengakui belum melakukan komunikasi apa pun dengan Presiden Jokowi terkait desakannya untuk melakukan reshuffle Kabinet Kerja itu. Namun, ia tidak mengatakan, tidak akan menolak jika diminta pendapat oleh Jokowi. “Tidak cukup melakukan reshuffle memilih orang yang baik dan persoalan selesai. Jokowi juga harus meningkatkan kapasitas dalam melakukan koordinasi,” ucap Zul.
Reshuffla Kabine Kerja perlu disegerakan, karena kerja menteri selama sepuluh bulan berjalan ini kurang memuaskan. Selain itu, kondisi ekonomi Indonesia juga terus mengalami pelemahan disamping mata uang rupiah yang cenderung terus tertekan oleh dolar Amerika. PAN sendiri mengatakan akan memberikan masukan yang baik kepada pemerintah semata-mata untuk kepentingan Indonesia. “Kita kalau diminta pendapat akan kita sampaikan yang terbaik untuk negeri ini,” terang bang Zul.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Study For Indonesia Government Indepth (SIGI) Medrial Alamsyah menyarankan Jokowi agar berhati-hati ketika melakukan reshuffle Kabinet Kerja. Ia mengingatkan, jika Jokowi gegabah dan bertindak sembarangan, maka akan menjadi boomerang bagi dirinya sendiri. “Dia hanya punya kesempatan sekali ini. Dia harus memilih menteri yang mempunyai kapasitas dan loyalitas kepada dia,” katanya seperti dilansir laman CNN.