Visioner.id – Menjelang pelaksanaan Masa Perkenalan Calon Anggota (Maperca), Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pamekasan Komisariat IAIN Madura menyapa calon anggota baru dengan menggelar acara Selangkah Mendekati HMI (Semedi) yang dilaksanakan di Aula HMI Cabang Pamekasan, Jum’at kemarin (11/10/2019).
Kajian ideologis bertajuk “Berkenalan Dulu Sebelum Sah Bersam Hijau Hitam” ini diisi langaung oleh Kanda Sya’roni selaku alumni HMI sekaligus pengurus PCNU Pamekasan. Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum Kohati Komisariat IAIN Madura (Uswatun Hasanah), pengurus komisariat dan diikuti oleh puluhan mahasiswa baru dan semester tiga.
Ketua Bidang PPPA HMI IAIN Madura, Ainul Fahmi membeberkan, maksud diadakannya kegiatan ini guna lebih mengoptimalkan pengkaderan HMI Komisariat IAIN Madura.
“Karena jika hanya Maperca kemudian langsung LK I terasa seperti kurang maksimal. Terkadang yang ikut Maperca itu masih sedikit yang mengetahui lebih mendalam tentang HMI,” kata Fahmi.
Maka dari itu, kata Fahmi, adanya Semedi ini sebagai wadah untuk mengenalkan HMI dan supaya bisa mengetahui seberapa besar kualitas calon kader yang akan dimiliki HMI IAIN Madura.
“Jadi ini sekaligus penyeleksian, kami mencari dan ingin mencetak kader-kader yang berkualitas,” imbuhnya.
Sementara itu, pemateri Sya’roni dalam penyampaiannya menuturkan, apabila ingin lebih paham tentang sebuah organisasi maka jangan melihat orang-orangnya, melainkan harus mempelajari identitas organisasi tersebut.
“Kalau mau mengenal organisasi jangan melihat orang-orangnya, tapi pelajari identitas organisasinya. Sama halnya dengan agama islam, jangan melihat muslim saja. Yang bacok Wiranto kemarin itu muslim, masak islam mengajarkan membacok?,” ujarnya.
“Anda mau pelajari PMII jangan lihat anak PMII, anda mau pelajari HMI jangan lihat anak HMI, boleh sih sedikit-sedikit tapi jangan dijadikan pakem yang mutlak,” sambung Guru MAN 2 Pamekasan itu.
Salah satu perumus revisi NDP 2004 itu juga menjelaskan, HMI adalah organisasi yang posisinya ada di atas semua golongan, bersifat independen dan tidak condong pada golongan manapun.
“HMI bukan underborn dari NU, juga bukan underborn dari muhammadiyah. Kita ini independen, atinya HMI ini bukan keturunan dari organisasi tertentu,” jelas Sya’roni.
“PMII itu bapak dari IPNU, sedang bapak PMII adalah NU. Saya orang NU dan alumni HMI, Amin Rais orang Muhammadiyah sekaligus alumni HMI, jadi HMI itu untuk semua golongan dan semuanya milik HMI. Kalau begitu PMII, GMNI dan IMM apabila disatukan maka menjadi HMI,” tukasnya.
Kegitan ini juga mendapat respond posotif dari salah satu peserta. Risqiyatul Homsiyah (TBI/3) mengatakan sangat bersukur bisa mengikuti forum tersebut.
“Penyampaian pemateri tadi sangat luar biasa. Saya bisa paham tentang organisasi HMI, dan ternyata tidak seperti yang saya dengar di luar,” ungkap Risqi pada Visioner. (sin/haz)