Jakarta – Gerakan Ganyang Koruptor (Gagak) mendatangi KPK untuk meminta menyelidiki anggaran pasar Batuan Sumenep yang saat ini masih mandek.
Mereka melakukan aksi protes yang kedua kalinya di Depan Gedung Merah Putih KPK RI, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (16/9/2021).
Dalam orasinya, koordinator aksi Muhammad Jazuli mempertanyakan keseriusan KPK dalam memberantas korupsi karena sampai saat ini belum ada ketegasan untuk mengusut dugaan korupsi pembelian lahan pasar Batuan Semunep senilai Rp 8,941 miliar.
Selain itu, ada tambahan anggaran yang dikeluarkan Pemkab Sumenep sebesar Rp 600 juta untuk pembangunan pagar pasar Batuan.
“KPK harus kerja cepat dan tuntas, harus mendengarkan juga suara rakyat yang merasakan betul dampak dari korupsi tersebut. Di Sumenep ada proyek pasar mangkrak, sudah menghabiskan 9,5 miliar namun sampai saat ini masih bermasalah. KPK harus selidiki atas pembelian lahan yang diduga dikorupsi itu,” kata Orator di Depan KPK.
Menurut Jazuli, masalah proyek tersebut sudah menjadi temuan BPK yang semestinya ditindak lanjuti oleh KPK.
“KPK tidak boleh tinggal diam, harus diusut karena jelas-jelas sudah ada temuan BPK,” ujarnya.
Jazuli mendesak KPK periksa Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep Agus Dwi Saputra sehingga bisa membongkar dugaan permainan dalam proyek yang menelan biaya besar namun sia-sia.
“Kadis Perindag harus segera diperiksa karena dia yang bertanggung jawab dalam proyek ini, selain itu agar bisa membongkar siapa sebenarnya pemainnya. Karena tidak menutup kemungkinan sebenarnya ada aktor dibalik itu yang juga menikmati hasilnya,” tambahnya.
“KPK jangan biarkan Agus Dwi Saputra kebal hukum dan tetap menjadi Kadis padahal punya track record buruk di mana pasar Batuan mangkrak sudah tiga tahun apalagi diduga kuat ada kongkalikong atau tindak pidana korupsi pada proyek tersebut,” tutup Jazuli.