Remaja Itu Tewas Setelah Tertembak Dua Peluru Yang Diarahkan Langsung Kepadanya
Sejumlah tentara Israel menembak mati seorang remaja Palestina di Tepi Barat, Jumat (3/7/2015), kejadian mengerikan ini terjadi setelah remaja Palestina itu melempar batu ke tempat patroli tentara Israel. Demikian kata sumber-sumber medis dan keamanan Palestina.
Remaja Palestina tersebut bernama Mohammad Kosba, 17 tahun, dia tewas tertembak dua peluru setelah melempar sejumlah batu terhadap kendaraan militer Israel di dekat pos pemeriksaan Qalandia, Ramallah selatan.
Seorang perempuan juru bicara militer Israel mengatakan, para tentara Israel itu melepaskan tembakan setelah kendaraan mereka dirusak. “Pasukan itu telah meminta tersangka menghentikan (lemparan) dan melakukan tembakan peringatan ke udara. Setelah dia terus melempar batu dari jarak dekat dan dalam menanggapi bahaya, pasukan akhirnya menembak ke arah tersangka,” kata juru bicara itu.
Ribuan warga Palestina yang mengetahui kejadian yang menimpa Kosba, berkumpul pada Jumat pagi di sebuah persimpangan di Tepi Barat. Mereka mencoba untuk mengakses Jerusalem untuk berdoa di kota tua itu. Demikian kata sumber-sumber keamanan Palestina.
Pembunuhan tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian kekerasan sejak awal Ramadhan. Bulan lalu seorang perempuan Palestina menikam dan melukai leher seorang tentara perempuan Israel di sebuah pos pemeriksaan antara Jerusalem dan kota Betlehem di Tepi Barat.
Pada 29 Juni, seorang Palestina menembak sejumlah tentara Israel di sebuah pos pemeriksaan di Tepi Barat sebelum dia akhirnya ditembak mati. Seminggu sebelumnya, seorang warga Palestina dari Tepi Barat menikam seorang polisi Israel di dekat Kota Tua Jerusalem sebelum ditembak. Keduanya luka parah. Pada 19 Juni, Jumat pertama Ramadhan, seorang warga Palestina menembak mati seorang pejalan kaki Israel di dekat kota Ramallah, Tepi Barat.
Israel telah menanggapi kekerasan itu dengan mencabut izin bagi warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat untuk mengunjungi kerabat mereka di Jalur Gaza dan telah membatasi akses warga Palestina ke Kompleks Masjid Al-Aqsa. (Syaifulloh Amir / DZ).